base Course : Fungsi dan Jenisnya

base course

Base Course: Fungsi dan Jenisnya

Definisi sederhana dari base course adalah salah satu jenis batu. Material berukuran kecil tersebut berasal dari pemecahan batu berukuran lebih besar dengan menggunakan alat bernama stone crusher. Fungsi umumnya sebagai pondasi atas dalam pembangunan.

Fungsi Base Course

Lapisan pondasi atas biasanya digunakan pada konstruksi jalan. Dalam proses pembangunan, base course memiliki peran yang penting karena bertindak sebagai salah satu dasar. Setidaknya, ada empat fungsi utamanya yaitu:

  • Lapisan Dasar Struktur Perkerasan

Dalam suatu proyek konstruksi, pondasi bertugas sebagai lapisan basal yang memfasilitasi penyebaran beban di atasnya. Sedangkan pada pembangunan jalan, lapisan pondasi atas ini mencegah penumpukan berat kendaraan yang melintas hanya pada suatu titik.

Bahan dan pengerjaan lapisan pondasi harus sangat diperhatikan. Jika tidak, hal ini akan membahayakan siapapun yang melintas.

  • Bantalan Perkerasan

Fungsi base course sebagai bantalan perkerasan terlihat dari kemampuannya dalam menahan gaya lintang atas tekanan. Tekanan tersebut berasal dari beban kendaraan yang melintasi jalanan.Sebaiknya segala proses diawasi oleh tenaga ahli pada bidangnya.

  • Peningkatan Efisiensi Penggunaan Material

Di setiap proyek konstruksi, tentu akan lebih baik jika dana yang dihabiskan dapat diminimalisir tanpa mengurangi kualitas hasil. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan lapisan pondasi atas. Dengan begitu lapisan lain dapat dikurangi.

  • Lapisan Peresapan

Lapisan pondasi terbagi atas dua macam, yaitu bagian atas (base course) dan bawah (surface course). Pada konstruksi (misalnya jalan), surface course berperan sebagai lapisan peresapan untuk bagian bawahnya.

Macam-macam Batu Base Course

Batu untuk membentuk lapisan pondasi atas memiliki berbagai jenis dan ukuran. Terdapat tiga macam agregat yang dinamai dengan tipe A, B, dan S. Berikut ini adalah perbedaan di antara ketiganya:

  1. Batu Base Course A

Jenis batu yang memiliki nama lain LPA (Lapisan Agregat Atas A) ini, dapat dikatakan memiliki ukuran paling kecil dibandingkan dengan dua tipe lainnya. Besar umumnya berkisar yaitu antara 0 sampai 50 mm.

Biasanya batu base course A digunakan sebagai lapisan atas pondasi jalan. Batu ini termasuk ke dalam golongan andesit dengan kandungan organik di dalamnya cenderung rendah. Bahkan, hanya kurang dari sepuluh persen.

Baca juga Produk Lainnya

  • Batu Base Course B

Batu base course B memiliki rentang ukuran yang cenderung lebih besar dari tipe sebelumnya, bisa sampai 70 mm. Nama lainnya adalah Lapisan Atas Agregat B atau disingkat menjadi LPB.

Kandungan organik pada LPB masuk dalam golongan menengah, sekitar kurang dari dua puluh persen. Sama halnya dengan LPA, jenis batuan yang satu ini adalah andesit. Biasanya digunakan sebagai pondasi jalan, lapisan bawah, atau tengah.

  • Batu Base Course S

Di antara keiga tipe yang disebutkan di atas, batu base course S memiliki rentang ukuran paling besar. Besarnya dapat mencapai 100 mm. Jenis ini memiliki nama lain Lapisan Atas Agregat C (LPS).

LPS biasanya digunakan pada penggurugan pondasi yang tidak memiliki beban. Jenis batuannya adalah andesit atau tanah. Kadar organik yang terkandung di dalamnya termasuk golongan menengah hingga tinggi, yaitu sekitar lebih dari dua puluh persen.

Saran dalam Penggunaan Base Course

Base course umumnya dijadikan pilihan pondasi untuk pembangunan jalanan. Eksistensi jalan merupakan hal yang sangat krusial. Oleh karena itu, perlu diperhatikan berbagai saran demi meningkatkan kualitas hasil proyek. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Jenis Batuan

Untuk membuat lapisan pondasi atas yang kuat, disarankan untuk menggunakan batu dengan kandungan agregat bertekstur kasar. Hal ini karena material tersebut tersusun atas partikel dengan sifat tahan lama dan keras.

Jenis batu yang tidak disarankan untuk dipakai adalah agregat pecah dan sudah dibasahi berulang kali lalu dikeringkan. Mengapa begitu? Karena dikhawatirkan dapat memengaruhi kualitas perkerasan pada pembangunan jalan.

  • Kondisi Batuan

Setelah memilih jenis batuan yang tepat, kondisinya juga perlu diperhatikan. Agregat kasar tadi harus terbebas dari bahan organik atau material lainnya. Lempung juga merupakan komponen yang tidak boleh ikut serta.

Untuk membangun jalan yang fungsinya sangat penting, perhitungan harus dilakukan dengan sangat matang. Demi hasil yang baik, perkerasan pun juga perlu yang terbaik. Oleh karena itu, penentuan gradasi diharuskan sesuai dengan standar guna.

  • Daya Tahan Batuan

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa agregat harus memiliki sifat kuat dan tahan lama. Memiliki ketahanan terhadap penurunan mutu merupakan keharusan bagi batu base course pilihan untuk konstruksi jalan.

Penurunan mutu dapat terjadi saat ada proses kimiawi dan mekanis pada agregat yang digunakan. Kedua hal itu dapat menyebabkan terjadinya perubahan gradasi pada batuan. Pada akhirnya, hancurnya agregat pun bisa terjadi.

  • Pilihan Bahan

Pada pelaksanaan pembangunan, bahan dapat dipilih berasal dari satu atau dua kelas agregat. Jika menggunakan LPA dan LPB, maka base course A bertindak sebagai batu pecah keras yang lolos dari saringan ukuran 37,5 mm.

Base course B pada lapisan pondasi tersusun atas agregat pecah dalam wujud fraksi tunggal. Ukuran nominalnya berkisar antara 25 mm sampai 62,5 mm. Selain itu juga terdapat agregat halus yang asalnya adalah pasir alami atau kerikil. Material halus ini lolos saringan 9,5 mm.

Alat untuk Penghamparan Base Course

Selama proses pengerjaan, para pekerja tentu membutuhkan alat untuk mengerjakan setiap bagiannya. Beberapa di antaranya mungkin sudah familiar di telinga kebanyakan orang. Namun, beberapa mungkin masih asing. Berikut ulasannya:

  1. Dump truck

Alat transportasi untuk mengangkut material ini sepertinya sudah tidak asing di telinga banyak orang. Pada proyek konstruksi yang besar, biasanya jumlah dump truck yang digunakan lebih dari satu unit.

Eksistensi dump truck tentu sangat dibutuhkan. Pengangkutan bahan dari lokasi awal ke tempat proyek berlangsung tidak mungkin dilakukan secara manual karena akan memakan waktu dan tenaga. Oleh karena itu, kendaraan dengan kapasitas 4 m3 ini diperlukan.

  • Water Tank

Sesuai dengan namanya, alat yang satu ini digunakan untuk membawa air. Nantinya air tersebut akan disiramkan ke lapisan. Lalu, setelah itu lapisan baru akan diapadatkan. Biasanya setiap satu unit water tank dapat membawa muatan sekitar lima ton.

  • Motor Grader

Alat yang satu ini berguna ketika penghamparan material agregat dilakukan. Fungsinya agar tercapai hasil yang merata. Jumlah unit motor grader yang diperlukan dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek. Sebab, keperluan untuk proyek besar dan kecil mungkin tidak sama.

  • Vibrator Compactor Roller

Alat yang sering disebut juga sebagai vibro ini gunanya adalah untuk memadatkan material yang telah mengalami penghamparan. Satu unit vibrator compactor roller memiliki kapasitas sekitar delapan ton.

Itu tadi beberapa informasi sederhana mengenai hal-hal yang berkaitan dengan base course. Dapat dikatakan bahwa lapisan pondasi atas ini memegang peran sangat penting dalam pembangunan jalan yang baik.